Keracunan Makanan
Pengobatan
Keracunan makanan bisa terjadi pada siapa saja tanpa disadari walaupun kita sudah berhati-hati. Saya sudah sering mengalami hal ini. Mulai dari masakan rumah sampai masakan catering ternama.
Makanan bisa beracun disebabkan karena bakteri yang tumbuh di dalamnya ataupun juga karena makanan tersebut tidak bersih saat dimasak. Makanan beracun ini berbeda dengan makanan basi yang mudah dikenalai karena rasanya sudah masam. Makanan beracun tidak ada rasa masam, tetapi mengandung bakteri berbahaya. Bila sudah menyantapnya, anda akan mengalami pusing-pusing, mual, muntah dan buang air besar terus menerus. Biasanya dialami penderita setelah 2 jam sejak menyantap makanan tersebut.
Makanan yang pernah saya makan dan beracun ini antara lain adalah:
1.Soun yang tidak direbus cukup lama dan masih mengandung obat pengawet atau sejenisnya. Ini sudah terjadi 2 kali dan merupakan masakan rumah sendiri. Ternyata soun ini jika tidak diolah dengan benar bisa sangat berbahaya walaupun enak. Soun sudah direbus selama 20 menit dan digoreng seperti bakmi goreng. Namun 2 jam setelah disantap menimbulkan pusing, dada sesak dan muntah-muntah.
2. Daging yang enak namun mengandung bakteri. Dugaan saya karena daging ini dimasak dalam jumlah banyak oleh pihak catering namun tidak sempat didinginkan dahulu dengan baik sehingga tumbuh bakteri. Rasa dari sayur daging ini tetap enak namun 6 jam setelah makan saya dan beberapa orang lainnya mengalami pusing, mual dan muntaber.
3. Nasi goreng dengan kerang. Ini saya alami setelah pulang dari liburan sebulan di Hongkong. Saya menyantap nasi goreng kerang yang dijual di Puncak. 2 jam setelah makan saya mengalami pusing, mual dan muntaber. Herannya teman-teman yang makan nasi goreng ini tidak ada yang mengalami hal yang sama seperti saya. Kemungkinan besar karena makanan di Hongkong "terlalu bersih" dan perut saya sudah "dicuci" selama sebulan di sana dan pas kembali ke Jakarta perut saya yang paling rawan terserang bakteri karena saya tidak punya anti imun yang tersimpan di tubuh seperti orang Jakarta lainnya. Aneh tapi nyata, ternyata banyak teman dari Hongkong mengalami hal seperti ini. Meraka sama-sama menyantap makanan yang sama, namun hanya orang Hongkong yang mengalami diare.
Saran saya jika menyantap makanan tentu harus memperhatikan kebersihan. Memang perut orang Indonesia lebih tahan banting, namun bukan berarti kita membiarkan diri sendiri menyantap makanan yang beracun tersebut. Makanan yang dimasak sendiri lebih mudah dikendalikan kebersihannya, harus dicuci bersih dan dimasak sampai matang. Jika makanan mengandung obat pengawet seperti air abu dan sejenisnya seperti soun, harus ekstra merebus sampai kandungan pengawetnya hilang. Mungkin beberapa orang tidak langsung terpengaruh oleh pengawet tersebut, namun zat berbahaya itu bisa terus mengendap di dalam tubuh. Kalau jajan di luar harus hati-hati, jangan yang banyak lalat berterbangan dan jangan yang minyaknya sampai sudah coklat bahkan hitam.
Terakhir jika anda keracunan makanan segera minum obat sakit perut seperti oralit, pocian, huoxiang dan banyak minum cairan bisa berupa susu beruang ataupun air kelapa hijau. Jangan makan makanan dulu karena bisa tambah mual jika racun di tubuh belum bersih. Bubur boleh disantap bila sudah merasa baikkan. Jika muntaber dan diare terus berlangsung, anda harus waspada kehilangan banyak cairan dapat menyebabkan kematian. Segera bawa penderita ke rumah sakit terdekat untuk diinfus dan diobati.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment